Posts

Showing posts from 2015

Ferdinand De Sussure- Bapak Linguistik

Image
1. Latar Belakang de Saussure Ferdinand de Saussure lahir di Genewa pada tanggal 26 November 1857 dari keluarga Protestan Perancis (Huguenot) yang ber-emigrasi dari daerah Lorraine ketika perang agama pada akhir  abad ke-16. Sejak kecil, Saussure memang sudah tertarik dalam bidang bahasa. Pada tahun 1870, ia masuk Institut Martine, di Paris. Dua tahun kemudian (1872), ia menulis  “Essai sur les langues”  yang ia persembahkan untuk ahli linguistik pujaan hatinya (yang menolong dia untuk masuk ke Institut Martine, Paris), yakni Pictet. Pada tahun 1874 ia belajar fisika dan kimia di universitas Genewa (sesuai tradisi keluarganya), namun 18 bulan kemudian, ia mulai belajar bahasa sansekerta di Berlin. Rupanya, Saussure semakin tertarik pada studi bahasa, maka pada 1876-1878 ia belajar bahasa di Leipzig; dan pada tahun 1878-1879 di Berlin. Di perguruan tinggi ini, ia belajar dari tokoh besar linguistik, yakni Brugmann dan Hübschmann. Ketika masih mahasiswa, ia tel...

Amir Hamzah-Sastrawan Indonesia

Image
Biografi Amir Hamzah - Sastrawan Indonesia Nama: Amir Hamzah  Nama Lengkap: Tengku Amir Hamzah Pangeran Indera Putera  Tanggal Lahir: Tanjung Pura, Langkat, Sumatera Timur, 28 Februari 1911  Wafat: Begumit, 20 Maret 1946 Angkatan     : Pujangga Baru Karya terkenal     : Buah Rindu Penghargaan     : Pahlawan Nasional, Pemerintah RI. Amir Hamzah   adalah seorang sastrawan  Indonesia  angkatan Pujangga Baru. Ia lahir dalam lingkungan keluarga bangsawan Melayu  (Kesultanan Langkat) dan banyak berkecimpung dalam alam sastra dan kebudayaan Melayu. Amir Hamzah bersekolah menengah dan tinggal di Pulau Jawa pada saat pergerakan kemerdekaan dan rasa kebangsaan Indonesia bangkit. Pada masa ini ia memperkaya dirinya dengan kebudayaan modern, kebudayaan Jawa, dan kebudayaan Asia yang lain. Dalam kumpulan sajak Buah Rindu (1941) yang ditulis antara tahun 1928 dan tahun 1935 terlihat jelas perubahan perlahan s...

Puisi Dokter, Penyembuh Luka

Image
Dokter, Penyembuh Luka Dokter Kesembuhan, Itu tujuanmu Penyakit, itu musuhmu Kematian pasien, itu pantanganmu Rumah sakit, itu sahabatmu Dokter, Suntikanmu bak tongkat nabi sulaiman Membawa berkah untuk pasien Resepmu membawa obat Obatmu bawa kesembuhan Sembuh bawa bahagia Dokter, Janganlah menangis Dikala tongkatmu tak lagi sakti Dimana kau tercela karena pasien mati Karena itu semua takdir tuhan

Puisi Ayahku Superman

Image
Ayahku Superman /1/ Ayah sayang Ibu, sayang aku, dan sayang keluarga. Keluarga adalah yang utama, itu katamu dan aku masih merekamnya dalam memori otakku. Aku masih teringat, dulu sering mengantarku kesekolah dengan menggayuh sepeda. Diperjalanan pasti engkau bercerita serambi menasehatiku, agar aku belajar bersungguh-sungguh. /2/ Ayah, aku masih teringat. Dikala kau menemaniku, jika larut sembunyikan malamku membuatku tak merasa kantuk. Kau bercerita sambil memijat kakiku hingga aku terlelap dalam pelukmu. Pelukanmu sehangat pelukan mama. Aku masih teringat, disaat kau membelaku mati-matian ketika aku bertengkar dengan temanku, karena saat aku memang aku tak bersalah. Namun, kala lain waktu, kau menasehatiku dengan lembut ketika memang kau mengerti aku salah. /3/ Ayah, tak tahu seberapa sulit kau membangun rumah tangga. Membangun dengan keringat bercucur darah. Engkau bak superman yang selalu ada untuk keluarga. Tak pernah mengeluh atas ke...

Puisi Terimakasih Mama

Image
Terimakasih Mama /1/ Sembilan bulan kau mengandungku, meronta merintih tak tahu seberapa sering. Walau begitu, Ayah tak melupakanmu. Perhatiannya bagai malaikat yang selalu mendampingimu. Pastinya kau bahagia memilki aku dalam rahimmu. Kala itu, pasti kau berjalan sempoyongan, duduk tak enak, berbaring tak nyaman dank au selalu bersabar hingga tempuh kelahiran yang katanya begitu menyakitkan. Mama seberapa sakitmu, pasti kau bahagia. Kala itu! /2/ Mama, Waktu berjalan berlalu. Umurku berjalan bersama waktu. Kau rela dampingiku setiap waktu. Suapiku dikala aku menangis, kabulkan segala yang pintaku, tidurkanku ketika mataku terlihat lelah dan merawatku dengan cinta yang lebih dikala sakit menjangkit dalam tubuhku. Mama. Karena adamu, aku selalu nyaman, damai, dan tenang. Hingga sekarang!   /3/ Mama, aku sudah dewasa. Engkau masih selalu memperhatikanku. Setiap waktu kau mengintai langkahku. Setiap aku salah, kau nasehatiku. Setiap aku berkeluh kesah, kau beri solu...

Puisi Mahasiswa Bukan MahaSiwa

Image
Mahasiswa bukan MahaSiwa Mahasiswa bukan Mahasiwa ! katanya, Pembaharu bangsa bukan perusak bangsa kata siapa? Tapi realitanya apa? Tawuran? Demo anarkis? Itu siapa? Bedebah ! mengaku mahasiswa, tapi untuk apa? Jika rasa peduli tak ada Lihat ! ribuan masalah terpa Negri kita tapi apa ? Diam saja bukam mulut, Acuh Mahasiswa? untuk apa? jika  hanya  status semata ujung-unjungnya hanya memikirkan Cinta Cinta ! bukan NEGARA ! NEGARA?  tugas kuliah saja Dadakan, Mengerjakannya, akui  saja ! Wahai Mahasiwa-mahasiwa berstatus mahasiswa Bangun, ayo bangun ! Bangun dari lamunan ! Ingat, realitanya Raih cita butuh pengorbanan ! Majulah Mahasiswa-mahasiswa Mahasiswa bukan Mahasiwa ! Pembaharu bangsa bukan PERUSAK bangsa Semangat tanpa tamat, Harumkan Negri kita  Karya : Khoyriyah Asadah