Puisi Terimakasih Mama


Terimakasih Mama

/1/
Sembilan bulan kau mengandungku, meronta merintih tak tahu seberapa sering. Walau begitu, Ayah tak melupakanmu. Perhatiannya bagai malaikat yang selalu mendampingimu. Pastinya kau bahagia memilki aku dalam rahimmu. Kala itu, pasti kau berjalan sempoyongan, duduk tak enak, berbaring tak nyaman dank au selalu bersabar hingga tempuh kelahiran yang katanya begitu menyakitkan. Mama seberapa sakitmu, pasti kau bahagia. Kala itu!
/2/
Mama, Waktu berjalan berlalu. Umurku berjalan bersama waktu. Kau rela dampingiku setiap waktu. Suapiku dikala aku menangis, kabulkan segala yang pintaku, tidurkanku ketika mataku terlihat lelah dan merawatku dengan cinta yang lebih dikala sakit menjangkit dalam tubuhku. Mama. Karena adamu, aku selalu nyaman, damai, dan tenang. Hingga sekarang!
 /3/
Mama, aku sudah dewasa. Engkau masih selalu memperhatikanku. Setiap waktu kau mengintai langkahku. Setiap aku salah, kau nasehatiku. Setiap aku berkeluh kesah, kau beri solusi terbaik untukku. Padahal, aku tak memperhatikanmu lebih. Namun, kau memberiku yang pertama. Terlebih, kau selalu ada.
/4/

Mama, kau sungguh luar biasa. Tak pernah mengeluh atas kesulitan yang menimpamu. Selalu berkata ada disaat aku meminta. Mama, kau benar-benar bidadari yang dikirimkan tuhan untukku. Sampai saat ini, kau tetap memelukku disaat aku menangis. Sungguh tak pernah mati perhatianmu. Terimakasih mama, atas segalanya yang engkau beri dengan penuh ketulusan.

Comments

Popular posts from this blog

Sinopsis Novel "Raumanen" Karya Marianne Katoppo

Meningkatkan Motivasi Belajar Serta Pendidikan Karakter Peserta Didik Melalui Pembelajaran Sastra dan Karya Sastra

Ulasan Kumpulan drama "Domba-domba Revolusi" Karya B. Soelarto