Skip to main content

Rangkuman Buku "Teori Kesusasteraan" Karya Wellek dan Warren

A. Definisi dan Batasan  1. Sastra dan Studi Sastra Pertama-tama kita harus membedakan antara satra dan studi sastra. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif sebuah karya seni, sedangkan studi sastra adalah cabang ilmu pengetahuan. Memang susah mengaburkan perbedaan ini. Seorang penelaah sastra harus dapat menerjemahkan pengalaman sastranya dalam bahasa ilmiah, dan harus dapat menjabarkannya dalam uraian jelas dan rasional. Mungkin saja bahan studinya sedikit banyak mengandung unsur yang sangat tidak rasional. Namun, dalam hal ini posisi penelaah tidak lebih dari posisi seorang sejarawan seni rupa atau musik bahkan seorang ahli sosiologi atau anatomi. Jelas, hubungan sastra dan studi sastra menimbulkan beberapa masalah yang rumit. Jalan keluar yang pernah ditawarkan bermacam-macam. Sejumlah teoritikus menolak mentah-mentah bahwa telaah sastra adalah ilmu, dan menganjurkan “penciptaan ulang” (second creation) sebagai gantinya seperti yang dilakukan oleh Walter Pater dan Jhon Addi...

Ulasan Kumpulan Cerpen Judul "Perempuan Kedua " Karya Labibah Zain

Pengarang : Labibah Zain
Penerbit : Jalasutra
Penyuting : Anwar Holid
Desain Sampul : Lilin Saprina
Tata Letak : Iryaspraha


Perempuan Kedua adalah judul buku Kumpulan cerpen karangan Labibah Zain, terdapat tiga belas cerpen yang memuat pelbagai sudut dan keadaan perempuan. Cerpen ini memuat banyak cerita mengenai perempuan yang terlibat dengan pelbagai persoalan. Perempuan bisa tangguh, rapuh, setia, dan bisa pula membagi cinta menjadi perempuan kedua. Dalam kumpulan cerpen perempuan kedua, dari judul satu dengan yang lainnya bisa berkaitan dan tidak terlepas dari tema perempuan kedua, selain itu banyak hikmah yang dapat kita ambil dari cerpen ini. Kumpulan cerpen perempuan kedua meliputi Aina, Perempuan Kedua, Sepotong Wajah, Fragnmen Musim Gugur, Perempuan Pencari Dada Ibu, Celana Dalam, Kamar Berlumut, Layli, Mak’e, Perempuan Cahaya, Rumah di Seberang Kuburan, Awan Menangkap Rembulan, dan ditutup dengan judul Hari Ini Ada yang Mati Lagi.
Cerpen pertama berjudul Aina : cerpen ini menceritakan kisah cinta Salma dengan Andika yang menyembunyikan pernikahan mereka dengan keluarga Salma. Akhirnya keluarga Salma menjauh, hingga saat nenek dan ibunya meninggal dunia Salma mendengar kabar setelah tiga bulan berlalu. Hanya ayah Salma yang masih menganggap Salma sebagai anaknya yang baik. Selain itu memuat mengenai kisah Aina yang berperan sebagai sahabat Salma. Aina menikah dengan Haidar, namun setelah menikah Aina seperti menjauhi Salma. Pernikahan Aina bersama Haidar yang tidak bahagia karena perlakuan Haidar. Hingga Aina bertekat untuk pergi kerumah Salma menggunakan pesawat yang dalam perjalanan terjadi kecelakaan namun karena kecelakaan tersebut membantu Aina menjadi Inayah karena pertukarang cincin di dalam pesawat. Aina menemui Salma dan bercerita mengenai apa yang terjadi pada Aina. Aina yang sekarang menjadi Inayah merawat ayah Inayah yang sudah tua dan sakit-sakitan namun dengan ini Aina bahagia telah dijauhkan dari Haidar. Cerpen pertama ini strutur tulisan yang di sajikan berurutan dan memudahkan pembaca dalam pemahamannya.
Cerpen kedua yang berjudul perempuan kedua ini menceritakan mengenai munculnya perempuan kedua pada rumah tangga seseorang dan sang suami akhirnya meminta izin kepada istrinya untuk menikah dengan perempuan kedua. Memang sang istri mengizinkan namun pada akhirnya si perempuan kedua memilih menikah dengan kepala sekolah yang melamarnya dan sang istri memilih bercerai dengan sang suami. Dalam cerita perempuan kedua ini penulis memperkenalkan keadaan cerita dengan lembut dan membawa kita dalam pemahaman yang mudah. Klimaks terjadi disaat terdapat permasalahan mengenai sang suami meminta izin sang istri untuk menikah lagi, dan sang istri pun mengizinkan namun tanpa di duga berakhir dengan cerita yang menggertak. Sang istri meninggalkannya dan janda yang akan dinikahinya tidak menerima ajakkannya menikah melainkan memilih kepala sekolah untuk menjadi suaminya.
Cerpen ketiga yang berjudul sepotong wajah ini menceritakan mengenai bayangan seseorang yang selalu melekat di hati dan penglihatan si wanita, bahkan saat bercinta dengan suaminya selalu ada bayangan wajah sang mantan pacar yang selalu membayanginya. Pernikahan dengan paksaan bersama seorang penjual kain yang dijodohkan sang ayah dilakukannya dengan keterpaksaan namun dikaruniai Tuhan dengan dua anak. Segala upaya yang dilakukan untuk menggagalkan pernikahan bersama sang pacar nyaris berhasil namun sang pacar merusak keberhasilan itu karena tidak mau menikahi si wanita dengan alasan belum bekerja karena baru saja lulus dari SMA. Dilaluinya hidup dalam pernikahan dengan bayangan sang mantan sehingga membuat si wanita mencari tahu bagaimana dan apa pekerjaan sang mantan. Si wanita mendengar kabar sang mantan dari seorang temannya yang katanya si mantan sudah kuliah di kota kelahirannya dan sekarang menjadi penyair kondang. Puisi-puisi yang beredar di dunia masa menunjukkan jalan menuju pertemuan dengan sang mantan. Segala upaya dilakukan si wanita demi bertemu dan berbicara empat mata dengan sang mantan. Berbohong dengan mengirim email dan mengada-ada cerita hingga si mantan mau bertemu dengannya. Setelah bertemu si wanita jujur dan sang mantan pun bercerita banyak mengenai jalinan asmaranya. Sang mantan mencintai orang yang mirip dengan si wanita namun perempuan yang dicintainya sudah memiliki tunangan. Tiga minggu setelah pertemuan dengan sang mantan, terdengar kabar sang mantan yang menikahi perempuan yang dicintainya atas dasar kasihan karena si perempuan sudah rela membatalkan pertunangannya.
Pada hari-hari kerja si wanita bersama sang mantan bercinta dan kembali kepelukan keluarga masing-masing ketika hari menjelang senja. Tahun demi tahun berlalu hingga si wanita hamil dan sang mantan pun memiliki satu anak dalam rahim istrinya. Penyakit jantung menyebabkan suami si wanita meninggal dunia dan si wanita mengajak menikah dengan sang mantan, namun sang mantan menolak ajakan si wanita karena sang mantan tidak mau melukai hati istrinya.Tahun-tahun berlalu, ketiga anak si wanita tumbuh dewasa. Sepotong wajah mirip sang mantan terpancar pada wajah anak ketiga. “Setiap saat aku bisa melihantnya, dalam wajah anakku yang ketiga”. Ucap si wanita. Jadi, tanpa memiliki lelaki itu, dia tetap merasa memilikinya karena buah hatinya yang ketiga sangatlah mirip dengan lelaki tersebut. Cerita ini tersusun strategis dan memberikan banyak emosi dalam setiap tahap. Dalam cerpen ketiga ini banyak konflik yang dilalui dan akhir dalam cerita ini di selesaikan dengan pengakhiran damai disemua sisi.
Ditutup dengan cerpen ke tiga belas yaitu “Hari Ini Ada yang Mati Lagi”. Cerita-cerita yang dituliskan dalam kumpulan cerpen ini, sangatlah banyak pesan tersirat didalamnya. Cerpen-cerpen ini juga dituliskan dengan rapi dan di tuliskan dengan berbagai bentuk emosi pembaca, tidak melulu membuat kita sedih namun kita dibuat ternggangga dalam membaca kumpulan cerpen ini. Selamat membaca, tidak akan rugi kok membaca kumpulan cerpen ini.

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaaan Objek dan Pelengkap dalam Struktur Kalimat serta Perbedaan antara Kalimat Dasar dan Kalimat Tunggal

Perbedaaan Objek dan Pelengkap dalam Struktur Kalimat serta Perbedaan antara Kalimat Dasar dan Kalimat Tunggal Pertanyaan: 1.       Jelaskan perbedaaan Objek dan Pelengkap dalam struktur kalimat ! 2.       Jelaskan perbedaan antara kalimat dasar dan kalimat tunggal ! Jawaban: 1.       Perbedaan antara O bjek dan P elengkap dalam struktur kalimat : Objek (O) dan Pelengkap (Pel) merupakan unsur fungsional kalimat di samping Subjek (S), Predikat (P), dan Keterangan (Ket). Objek dan Pelengkap memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaan antara objek dan pelengkap ialah keduanya sering berwujud nomina dan sering menduduki tempat yang sama, yakni d i belakang verba. Keduanya melengkapi P dan kadang-kadang keduanya terdapat bersama-sama dalam satu kalimat. Persamaan antara objek dan pelengkap tersebut, akhirnya orang sering tidak membedakan keduanya dalam satu kalimat. Padahal ada perbedaan yang teg...

Ulasan Kumpulan drama "Domba-domba Revolusi" Karya B. Soelarto

Penulis : B. Soelarto Tahun Terbit : Maret 2006 Cetakan : Pertama Penerbit : Hikayat Publishing Dalam buku yang berisi kumpulan naskah drama ini, terdapat empat naskah drama yang dapat sayabaca. Kumpulan naskah drama ini memuat “Domba-domba Revolusi, Gempa, Abu, dan Insan-insan Malang”. Kesimpulan dari kumpulan naskah drama ini memiliki kesimpulan naskah yang menceritakan revolusi, perang, dalam kemerdekaan. Kemerdekaan dalam hal apapun. Disini saya akan mengulas mengenai naskah drama yang berjudul “Gempa”, naskah drama ini memiliki cerita yang unik, cerita yang membawa suasa hati kita dalam latar cerita tersebut. Dalam naskah drama yang memiliki lakon Letnan : Wanita usia 27 tahun yang memiliki jabatan letnan pada komandan kompi “Banteng”, Mayor : Pria usia 35 tahun yang memiliki jabatan sebagai mayor pada komandan Batalyon 013 “Laskar Gabungan”, Kapten : Pria usia 30 tahunyang memilki jabatan kapten pada komandan korni “Garuda Hitam”, dan Kopral : Pria usia 29 tah...

Merpati Biru

Penulis : Achmad Munif Penyunting : Sholeh UG Penerbit : Mara Pustaka Desain Sampul : Narto Pewajah Isi : Jimy P Novel karya dari penulis Achmad Munif, penulis yang rendah hati yang begitu peduli memikirkan nasib penerbit jika karyanya tidak laku. Penulis yang menyadari dirinya manusia biasa yang sedang berproses dan tidak sempurna, termasuk karyanya. Karya Achmad Munif sendiri pada awalnya dipandang sebelah mata oleh kritikus dan akademis sastra. Pak munif optimis dan kukuh mengatakan, “Memang saya bukan sastrawan dan tidak berpotensi menjadi sastrawan. Biarkan pembaca yang menilai karya saya.” Pembaca menilai karya Achmad Munif bagus, terutama ‘Merpati Biru’ dan ‘Perempuan Jogja’ Novel berjudul Merpati Biru ini mengisahkan kehidupan seorang mahasiswi yang terjebak menjadi pelacur dan biasa disebut dengan merpati biru. Rahasia mahasiswi yang disimpan rapat-rapat itu kemudian terungkap dan menjadi perbincangan serta perdebatan di kampus. Dunia mahasiswa yang penuh...