Sinopsis Novel "Raumanen" Karya Marianne Katoppo
Judul : Raumanen
Penulis : Marianne Katoppo
Penerbit : Metafor Publising
Cetakan : 2006
Novel RauManen karya Marianne Katopo ini menceritakan tentang kisah kasih dua orang remaja yang telah dibuai kasih asmara. Kisah seorang gadis menado yang cantik dan banyak dikagumi para lelaki. RauManen, nama yang berasal dari bahasa minahasa kuno yang berarti “Pemudi Pemberi Kuncup”. Selain cantik RauManen adalah aktifis kampus yang dikenal sangat loyal terhadap organisasinya. Dalam suatu kesempatan RauManen bertemu dengan Monang pemuda batak flamboyan, kaya, playboy dan doyan pesta. Terbiasa mendekati gadis-gadis cantik, seperti yang dia lakukan dengan RauManen. Manen dan Monang dipertemukan dalam pesta yang bertempat di rumah Bapak Profesor bersama dengan Patrick dan Ilyas, rekan-rekannya dalam organisasi pusat gerakan mahasiswa. Bapak Profesor sendiri adalah pelindung dari gerakan mahasiswa itu. Manen dan rekan-rekannya dalam organisasi tersebut hendak mengucapkan pada beliau selamat hari ulang tahun yang ke enam puluh. Di tempat itulah Manen berkenalan dengan Monang.
Semenjak pertemuan itu, mereka berdua sering bertemu. Teman-teman Manen selalu mengingatkan Manen untuk berhati-hati karena mereka tau siapa Monang. Lelaki yang cukup menawan yang sering berganti-ganti pacar. Meski Manen selalu berkata bahwa antara dia dan Monang tidak ada hubungan apa-apa, akan tetapi toh lambat laun mereka sering bertemu, dan merajut tali kasih. Pendekatan Monang membuahkan hasil walau awalnya Manen menganggap Monang sebagai sahabatnya, berjalannya waktu ia pun mencintainya. Dalam salah satu kesempatan mereka berdua menuju puncak, ketika hendak pulang tiba-tiba hujan deras dan mengharuskan mereka berteduh di sebuah bungalow. Bisa ditebak apa yang terjadi pada mereka lakukan untungnya Monang segera mengatakan akan bertanggung jawab dan siap menjadikan Manen sebagai istrinya.
Konflik terjadi disini. Walau Monang menyatakan tanggung jawabnya namun keraguan timbul dihati Manen, apakah Monang benar-benar mencintainya atau sekadar bertanggung jawab atas apa yang telah ia lakukan kepadanya. Aku tak tahu, pikirnya. Seharusnya aku bahagia, karena Monang sudah membuka jalan kearah pernikahan kami tetapi aku tidak bahagia, Cuma merasa bersalah karena kejadian di bungalow itu. Lagi pula aku takut. Masa depan. Haruskah aku menjadi seorang istri Monang sekarang? membagi hidup dengannya.mengarahkan cita-citaku agar serasi dengan cita-citanya? Sedangkan aku tak tahu apakah ia mencintaiku?
Lambat laun keraguan dihati Manen semakin menjadi-jadi, hubungannya dengan Monang tidak dilihatnya sebagai hubungan cinta melainkan semata-mata hanya sebagai suatu kewajiban untuk bertanggung jawab karena mereka sudah terlanjur melakukan hubungan terlarang. Selain masalah dirinya dengan monang, perbedaan suku antar mereka menjadi rintangan yang sulit di tembus.
Saat itu persamaan suku dalam memilih pasangan hidup masih merupakan syarat yang mutlak begitu pun dengan orangtua Monang, waktu itu memang republik masih muda, mungkin saja semboyan bhineka tunggal ika belum meresap ke hati warganya bagi Manen yang telah memiliki wawasan yang luas. Hal ini memberikan kesimpulan dalam duirinya bahwa hampir 20tahun sesudah revolusi, sesudah dua windu lebih penduduk nusantara berpengalaman hidup sebagai “orang Indonesia”. Ternyata beban prasangka serta wasangka terhadap suku lain masih belum dapat dilepaskan dengan begitu mudah “orang mana?” dan “anak siapa?” masih tetap menjadi pertenyaan utama saat perkenalan.
Konflik semakin memuncak ketika akhirnya menen hamil dan Monang di perhadapkan pada pilihan yang sulit karena harus menerima pilihan orang tuanya dalam menentukan pasangan hidup baginya. Di tengah kondisi yang tersiksa, depresi seperti itulah Manen akhirnya mengambil keputusan yang tidak diduga-duga sebelumnya. Manen merasa berdosa kepada ibunya yang telah memberi amanat dan kepercayaan kepada Manen. Semenjak teman-teman Manen mengetahui hal ini, tentang kehamilannya, Manen serasa dijauhi, diacuhkan, oleh teman-temannya. Hingga akhirnya Manen pun memutuskan jalan pintas. Dimana, ia akhirnya mengakhiri hidupnya yang singkat ini, karena tidak tahan dengan semua yang menimpanya ini. Manen akhirnya bunuh diri.
Tema yang diangkat oleh penulis novel ini memang tema yang biasa, namun ditangan penulis Marianne Katopo cerita cinta ini diramu dan diceritakan dengan menarik. Dilembar pertama-tama Raumanen menceritakan mengenai dirinya dimasa kini yang merasa kesepian ditinggal; oleh teman-temannya dan memenadam rindu pada Monang. Flash back jalan cerita salam novel ini. Semoga sinopsis ini dapat bermanfaat.
MLB Odds Shark | Best Online Sportsbooks & Betting Odds bk8 bk8 ラッキーニッキー ラッキーニッキー 908Mohegan Sun offers casino slots and table games to
ReplyDelete