Ulasan Kumpulan Puisi "Protet Panjang Seorang Pengunjung Pantai Sanur" Karya Abdul Hadi W.M


Penyair : Abdul Hadi W.M
Penerbit : C.V Mountindo Mitra Abadi
Bekerja sama dengan : Tifa Publishing House

Kunpulan puisi milik Abdul Hadi yang memberikan sajak-sajak indah mengenai perjalanan hidup penyair. Berbagai pengalaman yang baru dari cara pandang baru disajikan penyair dengan karakteristiknya yang khas mengenai : cinta, perjuangan, intelektualitas, serta keagamaan. Penyair mengajak membaca untuk berdialog, bertanya, serta menemukan pemahaman terhadap diri sendiri. Sebuah proses yang masing-masing individu tentu berbeda dengan yang lainnya. Disamping sebagai seorang penyair yang memiliki karakteristik kesufiannya yang kental, Abdul Hadi W.M juga dikenal sebagai salah seorang intelektual penting di negeri ini. Maka tidaklah berlebihan, jika puisi-puisinya senantiasa memiliki dua sisi yang khas yaitu menyelam pada kedalaman hati sekaligusmenembus kecerdasan pikiran.
Banyaknya puisi-puisi yang indah membuat saya binggung puisi yang mana yang akan saya ulas. Dengan adanya judul puisi yang digunakan dalam sampul buku kumpulan puisi jadi saya mengulas puisi yang berjudul “Potret Panjang Seorang Pengunjung Pantai Sanur”. Dalam puisi ini penulis menggunakan interaksi dengan memberikan kalimat tanya dalam sajak puisi disini. Seperti yang terdapat dalam sebuah sajak:
“Sudah kau siapkan kail panjang kalung mainan dari batuan?” Sehingga penyair mengajak kita untuk berdialog. Puisi ini menurut saya memiliki makna ombak itu adalah musik untuk kita semua, menceritakan kehidupan yang ada dalam pantai sanur. Dengan Gaya bahasa yang digunakan dalam puisi Abdul Hadi sangatlah sederhana, misalnya dalam puisi ini, beliau menggunakan kata-kata seperti laut, ombak, angin, air, pasir, dan sebagainya yang membuat pembaca berimajinasi dengan pemandangan alam tersebut, namun sangat sulit untuk menafsirkan apa yang ingin penyair sampaikan kepada pembacanya. Tipografi merupakan pembeda yang penting antara sajak dengan prosa. Penyusunan kata dalam puisi sehingga membentuk larik dalam bait merupakan fungsi utama dari tipografi. Tipografi yang digunakan oleh Abdul Hadi dalam puisi ini telah menunjukkan pembaharuan dalam setiap lariknya. Dengan kesimpulan dalam kumpulan puisi ini, Abdul Hadi berhasil membawa pembaca masuk kedalam sajak-sajak yang ditulisnya.

Comments

Popular posts from this blog

Sinopsis Novel "Raumanen" Karya Marianne Katoppo

Meningkatkan Motivasi Belajar Serta Pendidikan Karakter Peserta Didik Melalui Pembelajaran Sastra dan Karya Sastra

Ulasan Kumpulan drama "Domba-domba Revolusi" Karya B. Soelarto